Permasalahan Seks pada anak Perkuliahan
Masalah seks anak kuliahan kerap jadi sorotan karena masa-masa seperti ini adalah waktu ketika seseorang mulai punya keinginan seks tapi terbentur norma belum menikah. Apa saja masalah seks anak kuliahan itu?
Seperti dikutip dari buku Questions Kids Ask About Sex, karangan J. Thomas Fitch dan Melissa R. Cox, yang diterbitkan ANDI, Jumat (10/2/2012) ada beberapa masalah atau pertanyaan seks yang menghinggapi anak kuliahan, yaitu:
1. Apa yang salah dengan seks bebas?
Seks bebas bisa menghancurkan kesempatan seseorang untuk menikmati kehidupan seks yang luar biasa di masa mendatang. Masalah yang bisa timbul adalah terkena infeksi menular seksual (IMS) yang biasanya tidak menimbulkan gejala, kemungkinan hamil di luar nikah dan ketidakmampuan untuk mengembangkan hubungan intim di masa depan. Padahal seks dirancang untuk menjadi ikatan khusus dalam hubungan pernikahan secara permanen.
2. Jika terkena IMS, apakah akan mempengaruhi hubungan seks dalam penikahan atau kesempatan untuk punya anak?
IMS disebabkan oleh bakteri dan parasit (klamidia, sifilis, vaginosis bakterial) yang bisa diobati atau akibat virus (HIV, herpes simpleks virus dan HPV) yang tak bisa diobati sepenuhnya. Laki-laki bisa mengalami kemandulan sementara karena infeksi klamidia atau gonorrhea (kencing nanah).
Sedangkan IMS akibat virus bisa menetap di dalam tubuh meski gejalanya sudah hilang dan ditularkan melalui hubungan seksual. Jika seseorang memiliki riwayat pernah mengidap IMS, ada kemungkinan menyebabkan permasalah di dalam rumah tangganya.
3. Apakah bahaya berhubungan seks jika sudah bertunangan?
Meskipun alat kontrasepsi yang digunakan mengklaim aman, selalu saja ada kemungkinan untuk hamil yang bisa membatalkan pertunangan atau justru membuatnya menikah dalam keadaan hamil. Kondisi ini bisa memicu terjadinya aborsi yang dapat mempengaruhi sistem reproduksinya kelak.
4. Kapan sebaiknya waktu untuk menikah?
Waktu yang tepat untuk setiap orang berbeda-beda, tergantung dari kesiapan masing-masing orang dalam hal finansial dan emosional. Untuk itu tidak ada angka pasti yang menunjukkan waktu terbaik bagi seseorang untuk menikah. Apa yang menjadi biang keladi rusaknya pernikahan? Masalah utama pernikahan dewasa ini bukanlah masalah seks, keuangan, ataupun masalah anak-anak. Melainkan hilangnya komunikasi suami-isteri. Hilang kemana? Sepertinya aneh sekali. Sejak kecil kan sudah diajar bagaimana ngomong, tetapi begitu menikah, kita merasa komunikasi...
5. Apa salahnya tinggal bersama (kumpul kebo)?
Tinggal bersama biasanya dilakukan untuk melihat kecocokkan dalam pernikahan atau bagi orang yang takut untuk berkomitmen dengan penikahan. Namun nyatanya kondisi ini tidak menunjukkan keuntungan apapun. Selain itu kumpul kebo sangat memungkinkan orang untuk bergonta ganti pasangan yang membuatnya berisiko terkena infeksi penyakit menular.
Orang yang kumpul kebo lebih rentan terhadap kekerasan, memiliki hubungan yang tidak sehat, dan tingkat depresi yang 5 kali lebih tinggi dibanding orang yang menikah.
6. Bisakah seseorang tidak menikah dan tetap hidup bahagia?
Jawabannya adalah bisa saja, karena ada beberapa alasan yang membuat seseorang tidak menikah seperti karena kepercayaan, sangat mencintai pekerjaannya atau memang memilih untuk tidak menikah. Kondisi ini biasanya karena ia memiliki keluarga dan teman, memiliki tujuan hidup serta tahu bahwa dirinya dicintai.
Seks bebas bisa menghancurkan kesempatan seseorang untuk menikmati kehidupan seks yang luar biasa di masa mendatang. Masalah yang bisa timbul adalah terkena infeksi menular seksual (IMS) yang biasanya tidak menimbulkan gejala, kemungkinan hamil di luar nikah dan ketidakmampuan untuk mengembangkan hubungan intim di masa depan. Padahal seks dirancang untuk menjadi ikatan khusus dalam hubungan pernikahan secara permanen.
2. Jika terkena IMS, apakah akan mempengaruhi hubungan seks dalam penikahan atau kesempatan untuk punya anak?
IMS disebabkan oleh bakteri dan parasit (klamidia, sifilis, vaginosis bakterial) yang bisa diobati atau akibat virus (HIV, herpes simpleks virus dan HPV) yang tak bisa diobati sepenuhnya. Laki-laki bisa mengalami kemandulan sementara karena infeksi klamidia atau gonorrhea (kencing nanah).
Sedangkan IMS akibat virus bisa menetap di dalam tubuh meski gejalanya sudah hilang dan ditularkan melalui hubungan seksual. Jika seseorang memiliki riwayat pernah mengidap IMS, ada kemungkinan menyebabkan permasalah di dalam rumah tangganya.
3. Apakah bahaya berhubungan seks jika sudah bertunangan?
Meskipun alat kontrasepsi yang digunakan mengklaim aman, selalu saja ada kemungkinan untuk hamil yang bisa membatalkan pertunangan atau justru membuatnya menikah dalam keadaan hamil. Kondisi ini bisa memicu terjadinya aborsi yang dapat mempengaruhi sistem reproduksinya kelak.
4. Kapan sebaiknya waktu untuk menikah?
Waktu yang tepat untuk setiap orang berbeda-beda, tergantung dari kesiapan masing-masing orang dalam hal finansial dan emosional. Untuk itu tidak ada angka pasti yang menunjukkan waktu terbaik bagi seseorang untuk menikah. Apa yang menjadi biang keladi rusaknya pernikahan? Masalah utama pernikahan dewasa ini bukanlah masalah seks, keuangan, ataupun masalah anak-anak. Melainkan hilangnya komunikasi suami-isteri. Hilang kemana? Sepertinya aneh sekali. Sejak kecil kan sudah diajar bagaimana ngomong, tetapi begitu menikah, kita merasa komunikasi...
5. Apa salahnya tinggal bersama (kumpul kebo)?
Tinggal bersama biasanya dilakukan untuk melihat kecocokkan dalam pernikahan atau bagi orang yang takut untuk berkomitmen dengan penikahan. Namun nyatanya kondisi ini tidak menunjukkan keuntungan apapun. Selain itu kumpul kebo sangat memungkinkan orang untuk bergonta ganti pasangan yang membuatnya berisiko terkena infeksi penyakit menular.
Orang yang kumpul kebo lebih rentan terhadap kekerasan, memiliki hubungan yang tidak sehat, dan tingkat depresi yang 5 kali lebih tinggi dibanding orang yang menikah.
6. Bisakah seseorang tidak menikah dan tetap hidup bahagia?
Jawabannya adalah bisa saja, karena ada beberapa alasan yang membuat seseorang tidak menikah seperti karena kepercayaan, sangat mencintai pekerjaannya atau memang memilih untuk tidak menikah. Kondisi ini biasanya karena ia memiliki keluarga dan teman, memiliki tujuan hidup serta tahu bahwa dirinya dicintai.
Mengapa Perlu Pendidikan Seks?
Anak-anak dan remaja rentan terhadap informasi yang salah mengenai seks. Jika tidak mendapatkan pendidikan seks yang sepatutnya, mereka akan termakan mitos-mitos tentang seks yang tidak benar. Informasi tentang seks sebaiknya didapatkan langsung dari orang tua yang memiliki perhatian khusus terhadap anak-anak mereka.
Hasil survey Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menunjukkan bahwa lebih dari 60 persen remaja di Indonesia telah melakukan hubungan seks pranikah. Angka yang memprihatinkan di negeri yang cukup menjunjung tinggi nilai moral sehubungan seks. Mengapa mereka bisa melakukan hubungan seks pranikah? Penyebabnya karena kurangnya pendidikan seks kepada anak dan remaja. Kapan pendidikan seks bisa mulai dilakukan?
Kapan Pendidikan Seks Dimulai?
Kapan pendidikan seks bisa mulai diberikan kepada anak? Beberapa orang tua sering menjawab pertanyaan seks dengan jawaban singkat: “Tunggu kamu besar!”. Sebenarnya waktu terbaik memberikan pendidikan seks adalah sejak dini! Pendidikan seks dimulai bahkan sejak anak masih balita.
Jika Anda menunda memberikan pendidikan seks pada saat anak Anda mulai memasuki usia remaja, maka itu sudah terlambat. Karena di zaman di mana informasi mudah didapat dari Internet dan teman sebaya, maka saat anak usia remaja mereka telah mengetahui lebih banyak tentang seks dan kemungkinan besar dari sudut pandang yang salah.
Bagaimana Pendidikan Seks Diberikan?
Bagaimana cara terbaik memberikan pendidikan seks kepada anak-anak Anda? Berikut ini beberapa tahapan umur dan cara memberikan pendidikan seks sesuai dengan tingkat usia anak Anda.
Balita (1-5 tahun)
Pada usia ini, Anda bisa mulai menanamkan pendidikan seks. Caranya cukup mudah, yaitu dengan mulai memperkenalkan kepada si kecil organ-organ seks miliknya secara singkat. Tidak perlu memberi penjelasan detail karena rentang waktu atensi anak biasanya pendek.Misalnya saat memandikan si kecil, Anda bisa memberitahu berbagai organ tubuh anak, seperti rambut, kepala, tangan, kaki, perut, dan jangan lupa penis dan vagina atau vulva. Lalu terangkan perbedaan alat kelamin dari lawan jenisnya, misalnya jika si kecil memiliki adik yang berlawanan jenis.Selain itu, tandaskan juga bahwa alat kelamin tersebut tidak boleh dipertontonkan dengan sembarangan, dan terangkan juga jika ada yang menyentuhnya tanpa diketahui orang tua, maka si kecil harus berteriak keras-keras dan melapor kepada orang tuanya. Dengan demikian, anak-anak Anda bisa dilindungi terhadap maraknya kasuskekerasan seksual dan pelecehan seksual terhadap anak.Usia 3-10 tahun
Pada usia ini, anak biasanya mulai aktif bertanya tentang seks. Misalnya anak akan bertanya dari mana ia berasal. Atau pertanyaan yang umum seperti bagaimana asal-usul bayi. Jawaban-jawaban yang sederhana dan terus terang biasanya efektif.Contoh #1: “Bayi berasal dari mana?” Anda bisa menjawab dari perut ibu. Atau Anda bisa tunjukkan seorang ibu yang sedang hamil dan menunjukkan lokasi bayi di perut ibu tersebut.Contoh #2: “Bagaimana bayi keluar dari perut Ibu?” Anda bisa menjawab bayi keluar dari lubang vagina atau vulva supaya bisa keluar dari perut ibu.Contoh #3: “Mengapa bayi bisa ada di perut?” Anda bisa menjawab bahwa bayi di perut ibu karena ada benih yang diberikan oleh ayah kepada ibu. Caranya adalah ayah memasukkan benih tersebut menggunakan penis dan melalui vagina dari ibu. Itu yang dinamakan hubungan seks, dan itu hanya boleh dilakukan oleh pria dan wanita yang telah menikah.Usia Menjelang Remaja
Saat anak semakin berkembang, mulai saatnya Anda menerangkan mengenai haid, mimpi basah, dan juga perubahan-perubahan fisik yang terjadi pada seorang remaja. Anda bisa terangkan bahwa si gadis kecil akan mengalami perubahan bentuk payudara, atau terangkan akan adanya tumbuh bulu-bulu di sekitar alat kelaminnya.Usia Remaja
Pada saat ini, seorang remaja akan mengalami banyak perubahan secara seksual. Anda perlu lebih intensif menanamkan nilai moral yang baik kepadanya. Berikan penjelasan mengenai kerugian seks bebas seperti penyakit yang ditularkan dan akibat-akibat secara emosi.
Menurut penelitian, pendidikan seks sejak dini akan menghindari kehamilan di luar pernikahan saat anak-anak bertumbuh menjadi remaja dan saat dewasa kelak. Tidak perlu tabu membicarakan seks dalam keluarga. Karena anak Anda perlu mendapatkan informasi yang tepat dari orang tuanya, bukan dari orang lain tentang seks.
Karena rasa ingin tahu yang besar, jika anak tidak dibekali pendidikan seks, maka anak tersebut akan mencari jawaban dari orang lain, dan akan lebih menakutkan jika informasi seks didapatkan dari teman sebaya atau Internet yang informasinya bisa jadi salah. Karena itu, lindungi anak-anak Anda sejak dini dengan membekali mereka pendidikan mengenai seks dengan cara yang tepat.
KURANGNYA pengetahuan tentang seks membuat perilaku seks para remaja mengkhawatirkan.Menurut survei yang dilakukan Sexual Behavior Survey 2011, para remaja tersebut berhubungan sekssejak di bangku kuliah
KURANGNYA pengetahuan tentang seks membuat perilaku seks para remaja mengkhawatirkan.Menurut survei yang dilakukan Sexual Behavior Survey 2011, para remaja tersebut berhubungan sekssejak di bangku kuliah.Di Indonesia, pendidikan seks masih dianggap tabu dibicarakan antara anak dan orangtua. Padahal,pendidikan seks sangat diperlukan agar remaja memiliki pengetahuan yang memadai tentangpentingnya menjaga organ-organ reproduksi serta menanamkan nilai- nilai moral yang berkaitan denganmasalah seksualitas.
Komentar
Posting Komentar