Panduan Praktis : Pewarnaan Bakteri



FORMAT
LAPORAN PRAKTIKUM
Nama Lengkap                      :
Nomor Pokok Mahasiswa  :
Tanggal Praktikum               :
Tujuan Praktikum                 :
Manfaat Praktikum               :
Prosedur Pemeriksaan       :
1.    PraAnalitik                                    :
2.    Analitik                  :
3.    Paska analitik              :
Pembahasan                          :
Kesimpulan                           :
Daftar Pustaka                      :
Lampiran                                :
Catatan :
1.    Diketik dengan Ms – word
2.    Size A4 dengan margin top 4, left 4, bottom 3 dan right 3

 
 

LABOTAROIUM BAKTERIOLOGI I
Bakteri sebagai kelompok mikroba memiliki anggota dalam jumlah besar, dan sebagian besarnya menginfeksi manusia sebagai suatu penyebab penyakit. Mikroba hampir terdapat disegala tempat (udara, darat dan air) di alam secara luas. (Hasyimi, 2010). Didunia ini terdapat tidak kurang dari 500 juta macam organism. Organism tersebut memiliki cirri – cirri yang beranekaragam. Begitu beragamnya organisme ini sehinngga menuntut adanya satu sistem untuk mengenal dan mempelajarinya beberapa ahli biologi mencoba menciptakan suatu sistem untuk mempermudah mengenal dan mempelajari organisme melalui suatu cara pengklasifikasian. Pengklasifikasian merupakan proses pengelompokan berdasarkan cirri tertentu (Jokohadikusumo, 2011).
Banyak bakteri yang dibawah mikroskop menunjukan bentuk morfologi yang sama, akan tetapi sifat fisiologinya mereka biasa berlainan sama sekali. Ukuran dan bentuk Bakteri sangat tergantung kepada spesies dan fase pertumbuhan. Ukuran bakteri ada yang sangat kecil sehingga sukar diamati dengan mikroskop biasa, artinya harus menggunakan mikkroskop yang lebh canggiih. Ukuran bakteri dinyakan dengan satuan (micron (µ) = 0.001 mm). ukuran bakteri biasanya selisih antara beberapa micron. Selain dengan bentuk dan struktur bakteri digunakan untuk pengolongan klasifikasi, bakteri juga dapat diklasifikasi atas dasar  letak flagel bakteri, ketahanan terhadap asam dan reaksi terhadap garam, sehingga dapat diklasifikasikan bakteri sebagai berikut, yaitu :
Klasifikasi Bakteri
Berdasarkan letak flagel
Monotrichate
Ampriticate
Lapotricate
Non motile/atricate
Bentuk luar
Coccus
Basillus
Spiral
Persegi
Reaksi gram
Gram Positif (+)
Gram Negati (-)

Ketahanan asam
Basil Tahan Asam (BTA)
Basil tidak Tahan Asam (BTTA)

Sumber : Hasyimi, 2010.
A.      Pengambilan Dan Penanganan Spesimen Untuk Pemeriksaan Bakteriologis
Untuk berhasilnya pemeriksaan bakteriologis, maka faktor pengambilan spesimen adalah suatu tahap yang sangat penting karena jikas tahap ini tidak benar maka hasil yang diperoleh bias menjadi positif palsu atau negative palsu.  Hal-hal ini perlu diperhatikan dalam tahap pengambilan dan penanganan samppel sebagai beruikut :
1.       Semua alat/bahan yang akan digunakan harus steril diperlukan secara spesfik.
2.       Bahan yang diambil harus tepat loksi, dan jumlahnya cukup
3.       Wadah penampung harus tertutup dari bahan yang siserap.
4.       Jangan menggunakan bahan desimfektan untuk mensteril alat yang digunakan terutama wadah penampungan.
5.       Spesimen yang diambikl dengan kapas lansung dimasukkan kedalam medium transport.
6.       Sebaiknya penderita tidak mengkomsumsi antibiotic sebelum pengambilan dilakukan.
7.       Spesimen yang diambil segera dikirim ke laboratorium yang disertai label/keterangan berupa ; nama pasien, umur, jenis ke;amin, jenis spesiment, jenis pemerikasaan uyang diminta, tsnggal pengambilan/pengiroman, nama/alat pengiriman, riwayat penyakit serta hal-hal yang dianggap perlu.
Spesimen yang biasanya dibutuhkan sebagai bahan pemeriksaan :
1.       Urin
Urin yang dibutuhkan adalah urin porsi tengah, dengan cara pengambilan :
a.       Pada laki-laki
-                  Daerah glans penis sekitarb lubang kencing dibersihkan dengan sabun dan air bersih.
-                  Urin yang pertama kali sekitar 5 ml dibuang, urin berikutnya ditampung kira-klira 10 ml, yang langsung dimaksukkan kedalam wadah yang steril dengan syarat jangan terlalu penuh.
-                  Tutup rapa, beri label dan segera kirim kelaboratorium kalau perlu dalah keadaan dingin.
b.       Pada perempuan
-                  Daerah vulpa dibersihkan dengan sabun dan dicuci dengan air bersih
-                  Selanjutnya sama dengan pembenihan pada laki-laki.
Bakteri yang mungkin diisolasi dari uri adalah :
-                  Enterobactericiae
-                  Basil gram negative non fermented
-                  Sthaphilococcus sp
-                  Streptococcus sp
-                  Lactobacillus sp
-                  Corynobacterium sp
-                  Neizeria sp
-                  Propionibacterium sp dan lain-lain.
2.       Darah
Darah diambil dengan menggunakan siring steril secara aseptik2-5ml pada vena kubiti dan langsung dimasukkan kedalam pembenihan broth dengan perbandingan 1 :9, segeras dikirim kelaboratorium (tidak perlu dalam keadaan dingin)
Bakteri yant dapat diisolasi dari darah  adalah :
-                  Neizer sp
-                  Morazella sp
-                  Hemopilus sp
-                  Staphilococcuws sp
-                  Streptococcus sp
-                  Enterococcus sp
-                  Corynobacterium sp
-                  Bacterium sp
-                  Gram negative anaerob lainnya
-                  Chlodtridium sp
-                  Peptostreptococcus sp
-                  Gram positif anaerob lainnya
-                  Listeria sp
-                  Lactobacillus sp
-                  Actonomices sp
-                  Propionibacterium sp
-                  Dan lain-lain
3.       Liquor
Spesimen liquor biasanya diambil oleh dr ahli secara aseptic, langsung ditampung dalam wadah yang steril minimal 2 ml, dilabel dan segera dikirim ke laboratorium sebaiknya dalam keadaan dingin. Adapun bakteri yang biasa diisolasi dari spesimen liquor ini adalah :
-                  Mycobacterium tuberculosis
-                  Neizeria sp
-                  Staphilococcus sp
-                  Streptococcus sp
-                  Haemophilus influenza
-                  Salmonella sp dan basil gram negative lainnya
-                  Isteria monocitogenes
-                  Nocardia sp
-                  Actinomices sp
-                  Teponemal palidum, dll.bb
4.       Sputum
Penderita terlebih dahulu berkumur-kumur dengan air bersih kalau perrlu air steril, kemudian dahak diambil dengan jalan mngekspektorasi sputum (bukan air liur) kedalam wadah yahng steril, dilabel dan segera dikirim ke laboratorium. Spitum yahng baik berwarna kuning kehijau-hijauan, mukopurolen dan kental. Bakteri yang pathogen dan mungkijn ditemukan pada sputum penderita adalah :
-                  Mycobacterium sp
-                  Streptococcus sp
-                  Staphylococcus sp
-                  Haemophilus sp
-                  Neizeria sp
-                  Moraxella sp
-                  Actinomices sp
-                  Acinobacter sp
-                  Enterobacterciae
-                  Non fermented dari basil gram negative
-                  Corynobacterium sp
-                  Bacteriodes sp
-                  Peptostreptococcus sp
-                  Dan lain-lain.
5.       Hapusan tenggorokan
Dengan menggunakan spatel lidah, lidah ditekan kemudian kapas lidi yang terebuioh dahulu dibasahi denga salin steril, dihapuskan pada bagian faring terutama didaerah yang ada lesi, untuk memperoleh secret.
Pada pengambilan ini digunakan minimal 2 batang kapas lidi yahng setelah pengambilan langsung dimasukkan kedalam medium trasport misalnya medium start. Bakteri yang mungkin diisolasi dari hapusah vtejnggorokan relative sama dengan yang ada pada spesmen sputum. 
6.       Nanah
Luka yang terbuka terlebih dahulu dibersihkan denga salin, kemudian nanah diambil dengan kapas lidi seril yang terlebih dahulu dibersihkan dengan salin (gunakan minimal 2 kapas lidi) yang langsung dimasukkan kedalam medium transport.
Sedagkan lukan yang tertutup diambil dengan spoit steril secara aseptic dan ditampung dalam wadah steril serta segera dikirim ke laboratorium. Bakteri yang sering diisolasi dari nanah adalah :
-                  Stterptococcus sp
-                  Staphylococcu sp
-                  Enterococcus sp
-                  Enterobactericeae
-                  Nonfermented basil gram negatip
-                  Bacteoides sp
-                  Fusobacterium sp
-                  Clostridium sp
-                  Peptostereptococcus sp
-                  D ll
7.       Secret alat kelamin
a.       Secret uretra laki-laki
Glans penis terlebih dahlu dibersihkan dengan deterjen ringan dan air, kemudian orificium urethra externa dengan kapas lidi yang dibasahi salin steril. Dengan kapas ldi khusus dimasukkan kedalam urethra sedalam kira-ira 2 bcm yang diputar  perlahan selam 2 detik untuk memperoleh secret  (digunakan 2 kapas lidi). Segera setelah pengambilan kap0as lidi tersebut dimasukkan kedalam medium steril.
b.       Secret prostat pada laki-laki
Terlebuih dahulu penisw dibersihkan dengan deterjen ringan dan air , kemudian orificium urethra externa dengan kapas lidi yang dibasahi salin steril. Penderita dalam keadaan posisi lithotomic dilakukan toucher rectal, dilakukan pemijatasn perlahan-lahan pada prostat sampai keluar cairan melaui orificium uretra externum dan cairan ini ditampung pada 2 kapas lidi steril yang selanjutnya dicelupkan kedalam medium terasport dan segera dikirim kelaboratorium.
c.       Secret endoservik wanita
Daerah vulfa dibersihkan denga air bersih, kemudian speculum steril dipasang pada daerah porsio dan orificium cerficalis dibersihkan dengan kain kasa steril. Kapas lidi steril dimasukkan secara berlahan-lahan saluran uretra dengan kedalaman 2 cm sambil diputar berlahan-lahan sesuai arah jarum jam (gunakan 2 kapas lidi). Kedua kapas lidi tersebut langsung dimasukkan kedalam medium steril utuk selanjutmya dikirim kelaboratorium. Adapun jenis balteri yang mungkin diisolasi dari secret alat ke;amin adalah :
-                  Neizeria gonorrheae
-                  Neizeria meningitides
-                  Grandnerella vaginalis
-                  Heamopphilus ducreyi
-                  Chlamydia trachomatis
-                  Micoplasma hominis
-                  Mycoplasma genitalia
-                  Ureaplasma urealyticum, dll
8.       Tinja dan usap dubur
Tinja yang masih segar diambil denga 2 kapas lidi steril kemudian diamsukkan kedalam medium transport misalnya Cry Blair. Jika tinja sulit diperoleh maka dilakukan usap pengambilan usap dubur denga cara penderita dalam keadaan menungging, kepala lebih rendajh dari mulut.
Bagian luar dibersihkan dengan salin, kemudian dengan kapas lidi steril tyang terlebih dahulu dibasahi dengan salin, dimasukkan kedalam dubur dengan cara hati-hati sambil memutar sesuai arah jarum jam dengan kedalam 2-4 cm dan pada waktu mengeluarkan kapas tersebut tetap diputasr sambil menarik keluar (digunakan 2 kapas lidi)
Kedua kapas lidi tersebut dimasukkan kedalam medium transport, diabel dan segera dikirim ke laboratorium. Bakteri ayng sering diisolasi dari spesimen tinja dan usap dubur :
-                  Vibrio sp
-                  Salmonella sp
-                  Escherecia coli (EPEC,ETEC,EIEC, EHEC, & EAEC)
-                  Shigella sp
-                  Campylobacter sp
-                  Bacillus cereus
-                  Clostidrium botulium

Praktikum I
Pembuatan Sediaan Dari Spesimen
1.       Nama Mahasiswa :
2.       Nomor Pokok Mahasiswa :
3.       Tanggal Praktikum :
4.       Tujuan Praktikum :
Untuk melihat bentuk-bentuk bakteri (morfologi) dan sifat mikroorganisme terhadap pengecatan.
5.       Persiapan Alat dan Bahan :
a.       Alat :
Ø  Objek Glass
Ø  Api Bunsen
Ø  Sengklit (ose)
Ø  Label atau stiker
b.      Bahan
Ø  NaCl 0.9%
Ø  Sampel
6.       Cara kerja :
a.       Membuat sediaan dari spesimen/perbenihan cair
Dengan sengkelit yang sudah disterilkan pada nyala api dan telah dingin, spesimen/perbenihan cair diambil, lalu dioleskan pada permukaan bagian tengah dari sebuah kaca objek yang bersih dan kering sedemikian rupa sehingga diperoleh sediaan yang agak tipis, rata dengan ukuran sekitar 2 x2 cm, kemudian dikeringkan pada udara terbuka yang tidak langsung berhubungan dengan sinar matahari.
b.      Membuat sedian dari perbenihan padat
Terlebih dahulu satu mata sengkelit (ose) salin diletakkan pada permukaan bagian tengah dari satu kaca objek, kemudian dengan ose steril dan dingin koloni/pertumbuhan bakteri diambil sedikit dengan ose tadi, yang selanjutnya dicampur dan dioleskan sedemikian rupa pada salin tadi, yang selanjutnya dicampur dan dioleskan sedemikian rupa pada salin tadi sehingga diperoleh sediaan yang agak tipis, rata dengan ukuran 2 x 2 cm. sedian dikeringkan pada suhu kamar yang terhindr dari cahaya matahari langsung.
Sediaan yang telah kering terlebih dahulu difiksasi melalui nyala api 3 kali dimana permukaan sediaan berada disebelah atas waktu fiksasi.
Tujuan fiksasi adalah :
a.       Melekatkan sediaan pada kaca objek
b.       Mematikan bakteri dengan segera
c.       Mempermudah pengecetan
d.       Sediaan tahan untuk disimpan jika belum sempat dicat.
7.       Hasil Pratikum
No
Gambar
Keterangan















Laboratorium Bakteriologi, ……….,……., 2015
Mengetahui,
Pembimbing                                                Praktikan


                               Hasan AK,SKM                                                      (………………………………..)

PRAKTIKUM II
PEWARNAAN GRAM
1.       Nama Mahasiswa :
2.       Nomor Pokok Mahasiswa :
3.       Tanggal Praktikum :
4.       Maksud dan Tujuan Praktikum :
Maksud dari pengecetan ini adalah untuk mengetahui bentuk dan sifat bakteri terhadap pengecetan gram, yang warna merah termasuk kelompok bakteri yang gram negatife, sedangkan yang berwarna ungu adalah kelompok bakeri gram positif.
5.       Alat dan bahan :
a.       Alat
Ø  Rak pewarna
Ø  Objek gelas
Ø  Pipet tetes
b.      Bahan
Ø  Sedian yang ingin dicat
Ø  Larutan karbol gentian/Kristal violet :
Kristal/gential violet  : 1 gr
Alcohol 96%                        : 10 ml
Air suling                 : 87 ml
Fenol                                  : 3 ml
Krtistal’/gential violet digerus dalam mohtar sampai hancur, kemudian dilarutkan alam alcohol dan ditambahkan air suling dan fenol, selanjutnya larutan ini disaring dengan kertas saring kedalam botol yang berwarna dan disimpan pada tempat yang gelap.
Ø  Alcohol 96%
Ø  Larutan lugol :
-                  Jodium krisatal              : 1 gr
-                  Kalium yodida                : 2 gr
-                  Air suling                       : 300 mol
Yodium dan kalium yodida digerus bersama dalam mohtar dan ditambahkan sedikit-demidikit sambil digerus smpai larut. Larutan ini disaring kedalam botol yang berwarna dan sisa air suling dimasukkan semuanya  melalui saringan tadi.
Ø  Larutan air fuchin :
-                  Basic fuchin                  :1 gr
-                  Alcohol 96%                  :10 ml
-                  Air suling                       :90 ml
Basic fuchn digerus dalam mohtar sampai hancur, larutkan dalam alcohol kemudian air suling ditambahkan selanjutnya saring kedaam botol yang berwarna.
6.       Cara kerja
Ø  Sediaan yang telah difiksasi dan dingin, dicat dengan larutan karbol gentian/Kristal violet selama 1 menit.
Ø  Zat warna dibuang dan diganti dengan larutan lugol selama 1 menit
Ø  Larutan dibuang dan sediaan dicuci dengan alcohol 96% sampai semua zat warna keluar.
Ø  Sedian dicuci dengan air.
Ø  Sedian dicat dengan larutan fuchin selam 30 detik.
Ø  Sediaan dikeringkan, kemudian diperiksa pada mikroskp dengan memakai lensa emersi (lensa objek 100 x).
Ø  Diperiksa minimal 100 lapangan pandang, dilaporkan sesuai dengan bentuk dan siat bakteri terdap pengecatan gram serta jumlah bakteri semi kuantitatif.
7.       Pembacaan Hasil
Negative (-)       : Tidak ditemukan bakteri
+                      : Jumlah bakteri kurang dari 100 dalam 100 LP
++                    : Jumlah bakteri antara 100-200 dalam 100 LP
+++                  : Jumlah bakteri antara 201-300 dalam 100LP
++++                : Jumlah bakteri lebih dari 300 dalam 100 LP
Untuk bahan dari secret alat kelamin, maka difokuskan gram negative yang ada dilaporkan apakah intra atau extra seluler, sedangkan clue cell yang ada dilaporkan dalam jumlah prsentase, sedangkan untukb spesimen sputum junlah PMN dilaporkan rata-ratanya perlapangan pandang (objektif 10x dan okler 10x).







8.       Hasil Praktiikum
No
Gambar
Keterangan















Laboratorium Bakteriologi, ……….,……., 2015
Mengetahui,
Pembimbing                                                Praktikan


                               Hasan AK,SKM,                                                     (………………………………..)


PRAKTIKUM III
PEWARNAAN ZIEHL NEELSEN
1.       Nama Mahasiswa :
2.       Nomor Pokok Mahasiswa :
3.       Tanggal Praktikum :
4.       Tujuan Praktikum :
Untuk melihat basil tahan asam (BTA), terutama M. tuberculosis dan M.leprae yang terlihat berbentuk batang waran merah dengan latar belakang yang berwarna biru, dilakukan pengecatan Ziehl Neelsen.
5.       Alat dan Bahan :
a.       Alat
Ø  Objek glass
Ø  Rak pewarna
Ø  Lampu spritus
Ø  Ose
Ø  Label
b.      Bahan
Ø  Sediaan yang akan dicat
Untuk spesimen sputum dibuat sedian yang berukuran 2 x 3 cm, sedangkan spesimen dari reit zserum dibuat sediaan dengan ukuran 1 x 1,5 cm, yang lansung diambil dari penderita.  Ketentuan lainnya sama dengan sedian secara umum.
Ø  Larutan karbon fuchsin 0.3%
-                  Basic fuchin            : 0,3 gr
-                  Alcohol 96%: 10 ml
-                  Air suling     : 85 ml
-                  Fenol          : 5 ml
Basic fuchsin digerus dalam mohtar sampai hancur, kemudian dilarutkan dalam alcohol, ditambahkan air suling dan fenol, kocok dan saring kedalam botol yang berwarna.
Ø  HCl – alcohol 3% atauam sulfat 20-25%
-                  HCl                        : 3 ml
-                  Alcohol 96%: 97 ml
Ø  Larutan air methylen blue
-                  Methylen blue: 0,1 gr
-                  Air suling     : 100 ml
Methylen blue digerus dalam mohtar sampai hancur, tambahkan sedikit air suling sambil digerus hingga methilen blue larut betul cukupkan volumenya menjadi 100 ml dan saring kedalam botol yang berwarna.
6.       Cara kerja
a.       Sediahaan dicat dengan karbon fuchsin sampai menutupi seluruh permukaan kaca objek.
b.       Dengan api kecil kaca objek kaca objek dipanasi dari bawah sampai zat warna menguap (tidak boleh mendidih) hal ini dilakukan 3 kali dalam waktu 5 menit.
c.       Zat warna dibuang dan sediaan dicuci dengan air kemudian dilarutkan dengan HCl-alkohol 3 % (untuk M. leprae HCl-alkohol 1%) sampai zat warna keluar dari sediaan.
d.       Sedian dicuci dengan air kemudian dicat dengan methylen blue selama 20 detik.
e.       Sediaan dicuci dengan air, keringkasn dan diperiksa minimal 100 lapangan pandang dan hasil dilaporkan
7.       Pembacaan Hasil
Untuk BTA M. tuberculosis
(-)               : tidak ditemukan atau hanya 1-3 BTA dalam 100 LP
(+)              : ditamukan antara 4-9 BTA dalam 100 LP
(++)            : ditemukan 10-99 BTA dalam 100 LP
(+++)          : ditemukan rata-rata lebih dari 1 tiap LP
Untuk BTA M. leprae
(-)               : tidak ditemuikan BTA dalam 100 LP
(1+)                        : ditemukan 1-10 BTA dalam 100 LP
(2+)                        : ditemukan 1-10 BTA dalama 10 LP
(3+)                        : ditemukan 1-10 BTA pada setiap LP
(4+)                        : ditemukan 10-99 BTA pada setiap LP
(5+)                        : ditemukan 100-1000 BTA pada setiap LP
(6+)                        : ditemukan lebih dari 1000 BTA pada setiap LP
Catatan       : 1 globus kecil : 40-60 BTA
                  :1 globus besar :200-300 BTA
                  : 1 clump           :lebih dari 500 BTA
Disamping pengecetan Ziehl Neelsen sering pula digunakan pula pengecetan Kinyoum untyuk basil tahan asam yang prosedurnya hampir sama, hanya pada pengecetan Kinyoum tidak perlu lagi dipanaskan karena kadar basic fuchsin lebih tnggi (0,5 – 1 %) dan kadar fenol & bukan 5% seperti pada pengecetan Ziehl Neelsen.
8.       Hasil Praktiikum
No
Gambar
Keterangan






























Laboratorium Bakteriologi, ……….,……., 2015
Mengetahui,
Pembimbing                                                               Praktikan


               Hasan AK,SKM                                              (………………………………..)


PRAKTIKUM IV
PENGECATAN NEISSER
1.       Nama Mahasiswa :
2.       Nomor Pokok Mahasiswa :
3.       Tanggal Praktikum :
4.       Tujuan Praktikum :
Pengecetan ini digunakan untuk melihat bentuk-bentuk Corinobacterium diphtheria, yaitu bentuk batang halus dengan butir volute yang terletak pada kedua ujungnya dan biasanya tersusun dalam bentuk huruf T, V atau L.
a.       Persiapan
-                  Sediaan yang akan dicat
-                  Larutan Naisser A
-                  Methilen blue                       :0,1 gr
-                  Alcohol 96%                        : 2 ml
-                  Air suling                             : 95 ml
-                  Asam asetat                        : 5 ml
Ethilen blue digerus dalam motar sampai hancur,  kemudian ditambahkan dengan alcohol bdan terus digerus sampai larut. Air suling ditambahkan sedikit-demi sedikit, kemudian asam asetat, campur dan saring kedalasm botol ysng berwarna
-                  Larutan Neisser B
-                  Gential’/Kristal violet                  : 1 gr
-                  Alcohol 96%                              : 10  ml
-                  Air suling                                               : 300 ml
Gentin violet digerus dalam mohtar samapai hancur, kemudian dilarutkan dengan alcohol dan air suling, saring kedalam botol yahng berwarna.
-                  Larutan Neisser C
-                  Bismark Brown/hrysoidin/Visuvisin 2 gr, larutkan dalam 300 ml air suling.
-                  Saring kedalam botol yang berwarna.
5.       Cara pengecetan dan pembacaan
a.       Sediaan dicat dengan campuran Neisser A dan B sama banyak selama 25 detik.
b.       Zat warna dibuang dan bilas dengan Neisser C, kemudian dicat dengan Neisser C selama 25 detik.
c.       Sediaan dikeringkan dengan meletakkannya diatas kertas saring.
d.       Periksa dengan mikroskop dan laporkan hasilnya.
6.       Hasil Praktiikum
No
Gambar
Keterangan






























Laboratorium Bakteriologi, ……….,……., 2015
Mengetahui,
Pembimbing                                                               Praktikan


               Hasan AK,SKM                                              (………………………………..)


PRAKTIKUM V
PENGECETAN SEDERHANA
1.       Nama Mahasiswa :
2.       Nomor Pokok Mahasiswa :
3.       Tanggal Praktikum :
4.       Tujuan Praktikum :
Pengecetan sederhana ini hanay mengetahui bentuk bakteri dengan warna tertentu, sehingga jarang sekali digunakan untuk keperluan diagnostic.
5.       Alat dan Bahan
a.       Alat
1.       Rak pengecatan
2.       Pipett tetes
3.       Botol semprot aquadest
b.      Bahan
1.       Sediaan yang akan dicat
2.       Larutan air methiyen blue (0.3%) (lihat pengecatan ZN)
6.       Cara kerja
a.       Disediakan alat dan bahan
b.       Sediaan disimpan diatas rak pewarna kemudian dicat dengan air mehylen blue selama 1-2 menit
c.       Zat warna dibuang, sediaan dicuci dengan air, keringkan dan periksa.
7.       Pembacaan Hasil
Laporkan bentuk bakteri yang terlihat, mialnya basil berwarna biru.
8.       Hasil Praktiikum
No
Gambar
Keterangan





Laboratorium Bakteriologi, ……….,……., 2015
Mengetahui,
Pembimbing                                                               Praktikan

PRAKTIKUM VI
PENGECATAN KAPSUL
1.       Nama Mahasiswa :
2.       Nomor Pokok Mahasiswa :
3.       Tanggal Praktikum :
4.       Tujuan Praktikum :
Ada beberapa cara pengecatan yang biasa digunakan unuk melihat kapsul bakteri, yaitu Hiss, MacNeal dan Lowson dan berikut ini cara Hiss.
a.       Persiapan
Ø  Serum jernih
Ø  Kaca objek kering, bersih dan tidak berlemak
Ø  Zat warna Hiss
-                  Entian violet      : 1 gr
-                  Alcohol                         : 5 ml
-                  Air suling                       : 95 ml
Gentian violet digerus dalam mohtar sampai hancur, kemudian dilarutkan dalam alcohol dan air suling, saring dalam botol berwarna.
Ø  Larutan tembaga sulfat 20%
Ø  Pertumbuhan koloni/koloni bakteri.
b.       Cara pengecatan dan pembacaan
Ø  Dibuat sediaan tipis pada kaca objek dengan mencampur pertumbuhan bakteri dengan serum.
Ø  Sediaan dikeringkan kemudian difiksasi 3 kali melalui nyala api.
Ø  Sediaan yang sudah dingin dicat dengan larutan hiss dan dipanasi sedikit beberapa detik.
Ø  Sediaan dicuci dengan tembaga sulfat, keringkan dan periksa.
Ø  Badan bakteri berwarna violet muda kapsul tidak berwarna atau pucat.
5.       Hasil Praktiikum
No
Gambar
Keterangan





Laboratorium Bakteriologi, ……….,……., 2015
PRAKTIKUM VII
PENGECETAN FLAGEL
-                  Nama Mahasiswa :
-                  Nomor Pokok Mahasiswa :
-                  Tanggal Praktikum :
-                  Tujuan Praktikum :
Tanpa pengecetan khusus flagela bakteri tak mungkin kelihatan dan cara pengecetan yang biasa digunakan untuk melihat flagels bakteri adalah cara Gray, Liffson dan modifikasi Leison.
Berkut ini adalah cara menurut Gray
-                  Alat dan Bahan
a.       Persiapan
Ø  Pertumbuhan bakteri
Ø  Kaca objek yang kering dan kering
Ø  Gray Mordant :
Larutan mordan A
-                  Larutan jenuh Natrium Alumunium           : 5 ml
-                  Asam tannat 20 %                                 : 2 ml
-                  Larutan jenuh merkuri Khorida                 : 2 ml
Larutan mordan B :
-                  Methil alcohol                                        : 10 ml
-                  Basic fuchin 1 %                                   : 10 ml
Larutan mordan A dan B dicampur pada waktu mau digunakan, hanya tahan 24 jam
-                  Larutan air fuchsin (lihat pengecatan gram)
b.       Cara pengcetan dan pembacaan
Ø  Buat sediaan pada kaca objek dari pertumbuhan bakteri, keringkan dan fiksasi
Ø  Sediaan dibubuhi Gray mordan selama 5 – 10 menit
Ø  Mordan dibuang dan sediaan dicuci air.
Ø  Sediaan dicuci dengan air fuchsin selama 5 -10 menit
Ø  Zat warna dibuang dan sediaan dicuci dengan air, keringkan dan periksa
Ø  Baik badan bakteri maupun flagella terlihat berwarna merah.

PRAKTIKUM VIII
PENGECATAN SPORA
1.       Pengecetan spora
Ada beberapa pengecetan spora yaitu Donner, Wirtz-Conklin dqan Abbot an berikut ini  adalah cara pengecetan menurut Donner.
a.       Persiapan
Ø  Pertumbuhan/kloni
Ø  Kaca objek bersih dan kering
Ø  Larutan Donner :
-                  Nigrosin                  : 10 gr
-                  Air suling                 : 100 ml
Nigrosin dilarutkan dalam air suling yang mendidih selama 30 menit, kemudian ditambakan formalin. Larutan dikocok, kemudian disaring keaam botol yang berwarna dan simpan pda tempat yang gelap.
Ø  Tabung reaksi dan air sulingv steril
Ø  Larutan karbol fuchin ZN
b.       Cara pengcetan dan pembacaan
Ø  Dibuat suspensi tebal koloni bakteri dalam 3-4 tetes air suling pada tabung reaksi
Ø  Ditambahkan 4-4 tetes karbol fuchsin, campur dan rebus dalam air mendidih 10-15 menit
Ø  Letakkan satu mata ose larutan Donner pada pertengahan kaca objek, kemudian ambil bahan dari tabung tadi satu mata ose dan campur dengan larutaan Donner yang selanjutnya dibuaat sediaan yang tipis.
Ø  Sediaan tersebut dibiarkan kering, kemudian diperiksa dibawah mikroskop.
Ø  Spora akan berwarn merah dan badan bakteri kelihatan tidak berwarna  pada latar belakang yang abu-abu.

PRAKTIKUM IX
PENGECETAN NEGATIF
1.       Nama Mahasiswa :
2.       Nomor Pokok Mahasiswa :
3.       Tanggal Praktikum :
4.       Tujuan Praktikum :
Untuk melihat bakteri yang tidak  atau sulit dicat maka dilakukan pengecetan negatif, dimana yang dicat adalah latar belakang sehingga bakteri akan terlihat putih. Bakteri yang sulit dicat dalah golongan Spirochaetaceae misalnya Treponema sp
5.       Alat Dan Bahan
a.       Persiapan
Ø  Tinta cina atau tinta india
Ø   Kaca objek yang bersih dan kaca pendorong
Ø  Spesimen yang dicurigai
Ø  Sengkeit
b.       Cara pengecatan dan pembacaan
Ø  Masing-masing satu mata ose tinta dan spesimen diletakkan bersampingan pada permukaan ekat bagiasn ujung sembuh kaca objek.
Ø  Degan menggunakan kaca pendorong yang diletakkasn didepasn kedua teesan tadi pada posisi 45 erajat didorong kedepan sedemikian rupa untuk memperoleh satu hapusan yang tipis.
Ø  Sediaan dikeringkan dan diperikasa.
Ø  Bakteri akan terlihat berwarna pada latar belakang yang hitam.
Ø  Hasil Praktiikum
No
Gambar



Keterangan


Laboratorium Bakteriologi, ……….,……., 2015
Mengetahui,
Pembimbing                                                               Praktikan

               Hasan AK,SKM                                              (………………………………..)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

TEORI PERKEMBANGAN MANUSIA MENURUT AL-QUR'AN

Perempuan Berhati_Putih

Sahabat Alam